
Kenapa Mayoritas Media Sosial Punya Fitur Stories?
Pasti banyak banget dari kalian yang sudah kenal sama fitur sosial media yang satu ini. Yap! Fitur story memang sangat banyak digunakan banyak platform media sosial saat ini. Setiap kali ada kegiatan menarik, pasti pada langsung upload story kan? Sesuai dengan namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk berbagi cerita dalam bentuk foto dan video yang hanya akan bertahan selama 24 jam. Biasanya, fitur ini dilengkapi filter-filter yang akan mempercantik foto atau video yang diunggah.
Tapi gimana sih awal munculnya ‘Story’ ini?
Jadi, fitur story ini diluncurkan pertama kali oleh platform media sosial Snapchat. Awalnya, Snapchat nggak langsung menggunakan istilah ‘story’. Istilah itu baru digunakan pada Oktober 2013, dan dengan cepat menyita hati para remaja. Saat itu, Snapchat merupakan platform sosial media yang sangat berbeda dengan Facebook, Instagram ataupun Twitter.
Stories dinilai lebih menarik oleh banyak pengguna media sosial saat itu, bahkan berdasarkan data Socially Sorted, Snapchat mampu menarik 10 juta pengguna aktif yang sebagian besar adalah remaja dalam tempo satu tahun. Baru beberapa tahun kemudian, platform media sosial lainnya ramai-ramai mengaplikasikan fitur tersebut.
Semua beralih ke Story
Hampir semua platform sosial media sekarang punya fitur story. Sejak Instagram meluncurkan ‘Instagram stories’ pada 2016, banyak platform sosial media yang ngikut mengaplikasikan fitur tersebut di platform mereka. Mulai dari WhatsApp, Facebook, YouTube, Line, TikTok hingga LinkedIn punya fitur itu, dan yang membedakan cuma format dan filter yang terdapat di masing-masing platform.
Bahkan baru-baru ini, Twitter juga meluncurkan fitur yang dinamakan ‘fleets’. Fitur ini punya tampilan dan format yang bisa dibilang sama seperti ‘story’ di media sosial lainnya, di mana pengguna bisa berbagi foto, video, atau konten lainnya dengan durasi tayang 24 jam seperti story pada umumnya.
Ada beberapa alasan yang ngebuat fitur yang satu ini memiliki banyak penggemar, apa aja tuh?
Imersif dan Interaktif
Lewat story, kamu bisa membuat gambar/foto/video dan siaran langsung yang memberikan gambaran sekilas tentang hari-hari yang kamu jalani, pengalaman dan momen menarik. Kamu juga bisa menambahkan filter, animasi, stiker, bahkan musik untuk memperindah konten. Sosial media seperti Instagram memiliki fitur interaktif tambahan seperti pertanyaan polling dan survei, yang memungkinkan pengguna lain untuk mengajukan pertanyaan kepada kamu. Hal ini tentu membantu banget buat kamu yang pengen audiensnya tetap ter-engage dengan konten-kontenmu.
Pengguna Bisa Mengunggah Konten secara Spontan dan Bebas
Story juga populer karena sifatnya yang nggak permanen, jadi kamu nggak perlu khawatir tentang konten yang terus ada di profil kamu selamanya. Kamu juga nggak ada tekanan untuk mengumpulkan jumlah like atau komentar. Selain itu, fitur ini juga digunakan untuk merekam behind the scene kegiatan yang kamu lakukan dan kamu tidak perlu khawatir jika situasinya berantakan, karena itu bersifat spontan. Di platform seperti Instagram dan Facebook, bisanya kamu akan jarang posting foto atau video secara terus menerus. Tapi di story, kamu bisa mengunggah banyak konten tanpa mengganggu tampilan feeds-mu yang “aesthetic” itu .
Baca Juga: Menjadi Diri Sendiri di Second Account
Peluang untuk Marketing Produk
Jika kamu punya usaha, fitur story bisa kamu gunakan sebagai media promosi produk kamu lho! Semakin banyak pengguna yang menggemarinya, Story berpotensi untuk menjadi alat marketing bisnis. Selain itu modalnya juga gratis! Kita juga dapat memanfaatkan User Generated Content; yang merupakan konten yang dihasilkan oleh audience di media sosial. Seperti review konsumen, testimoni, konten komunitas dan sebagainya. Story bisa meningkatkan penjualan bila dimanfaatkan dengan benar.
Dengan begitu, fitur ‘story’ bisa memberikan dampak besar bagi pengguna sosial media. Dengan adanya ‘story’, kamu dapat membagikan cerita dan berbagi momen kepada publik. Selain untuk hiburan, kamu juga dapat berbagi informasi dan pengetahuan melalui fitur ini. Sehingga dapat membangun awareness mengenai suatu topik tertentu. Fitur ini juga dapat membantu kamu untuk menambah followers atau pengikut. Dalam hal bisnis, stories bakal membantu produk untuk lebih banyak dilihat dan meningkatkan pemasaran.
Penulis: Yanwal Sekar R.
Penyunting: Muhammad Alberian Reformansyah