Mikro-Selebriti dan Gemerlap Media Sosial

Pesan dan Kanal
4 min readMar 26, 2021

--

Photo by AJITH S on Unsplash

Pernah dengar mikro-selebriti? Coba liat following instagram-mu, ada berapa influencer yang kamu ikuti? Ada berapa youtuber yang kamu pantengin channel-nya? Ada berapa racun Sh*pee yang kamu beli gara-gara review di Tiktok? Yap, semua influencer tersebut termasuk mikro-selebriti yang definisinya menurut Alice E. Marwick adalah teknik presentasi diri yang mana mereka memandang diri sendiri sebagai persona yang dikonsumsi publik serta menjalin intimasi dengan followers-nya dan menganggap mereka sebagai fans.

Apa sih bedanya mikro-selebriti dengan selebriti “tradisional”? Simpelnya nih, mikro-selebriti adalah figur yang kita kenal melalui media sosial dan internet, sedangkan selebriti “tradisional” atau figur yang biasanya disebut sebagai selebriti adalah mereka yang mendapatkan popularitas melalui media broadcast, misalnya melalui acara TV.

Tak dapat dipungkiri, kekuatan media sosial gak bisa dianggap enteng. Adanya pergeseran preferensi masyarakat dari media broadcast ke media yang lebih participatory dan meningkatnya popularitas media sosial di antara anak muda tidak hanya menyebabkan selebriti “tradisional” semakin dekat dengan fans-nya, namun juga menciptakan “selebriti-selebriti baru” yang kemudian dikenal dengan mikro-selebriti (Marwick, 2016).

Siapa mikro-selebriti pertama? Sejak kapan popularitas yang didapat melalui media sosial ini berkembang? Hm, cukup sulit untuk menentukan waktu pasti kemunculan fenomena ini, tapi kemunculan mereka sudah dapat dilihat seiring perkembangan media sosial. Coba ingat-ingat lagi, influencer yang paling awal kamu kenal siapa? Awkarin? Anya Geraldine? Rachel Vennya? Bretman Rock? Media sosial apa aja yang pernah nge-hits banget di kalangan anak muda? Ask.fm? Path? Vine? Atau akun twitter siapa yang dari dulu udah banyak banget retweet-nya dan sekarang semakin digemari? Tuh, kan, bingung sendiri nentuin siapa yang duluan terkenal lewat medsos. Yang jelas, fenomena selebritisasi selalu berkembang sesuai perubahan media yang digunakan masyarakat.

Photo by Awkarin on Instagram

Terus, kalau ada mikro-selebriti, terus kenapa? Nahhh ada yang namanya influencer marketing (Hudders et al, 2020). Apaan lagi tuh? Influencer marketing adalah teknik yang digunakan oleh para mikro-selebriti untuk mengiklankan atau yang lebih kita kenal sebagai “endorse” sebuah produk, merk, organisasi, atau bahkan gagasan. Dengan followers ribuan bahkan menyentuh angka jutaan, bayangkan betapa besarnya pasar bagi para mikro-selebriti untuk meraup keuntungan dari iklan. Keuntungan ini juga didukung oleh fitur-fitur media sosial yang free!

Teknik marketing ini semakin digemari karena menurunnya efektivitas iklan-iklan yang sudah kalah dari media online dalam membentuk preferensi merk dan mengubah perilaku masyarakat. Selain itu, beriklan secara online melalui media sosial dan menggunakan jasa influencer tentunya lebih hemat dibandingkan memasang iklan di media broadcast.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, nggak cuma barang aja yang dapat dipromosikan oleh mikro-selebriti, melainkan gagasan juga bisa. Ingat bagaimana para influencer mempromosikan karantina mandiri saat masa awal penyebaran COVID-19 dengan tagar seperti #StayAtHome? Tagar-tagar serupa juga muncul selama pandemi COVID-19 dengan ajakan untuk menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker. Tidak hanya itu, pada 2020 para influencer di Amerika Serikat juga memberikan pengaruh pada followers-nya dengan mengajak mereka untuk menggunakan hak pilih dalam pemilu.

Photo by James Charles on Twitter

Di sisi lain, ternyata ada dampak buruk dari influencer marketing. Minimnya pengetahuan para mikro-selebriti akan produk yang mereka promosikan membuat kredibilitas masyarakat akan produk tersebut menurun (Jean & Hwa, 2019). Tak jarang, bahkan mereka turut mengiklankan barang yang tidak original atau mengandung zat berbahaya akibat ketidaktahuannya akan barang tersebut.

Nah, gimana nih? Udah paham kan sama mikro-selebriti? Coba sebutin mikro-selebriti favorit kalian di kolom komentar ya!

Penulis: Diba Eriestantia
Penyunting: Muhammad Alberian Reformansyah

Daftar Pustaka:

Hudders, L. et al., 2020. The Commercialization of Social Media Stars: A Literature Review and Conceptual Framework on the Strategic Use of Social Media Influencer. International Journal of Advertising.

Jean, L. X dan Hwa, C. J., 2019. The Impact of Social Media Influencers on Purchase Intention and the Mediation Effect of Customer Attitude. Asian Journal of Business Research, 7 (2).

Marwick, A. E., 2016. You May Know Me from Youtube: (Micro)-Celebrity in Social Media. Dalam: Marshall, P. D dan Redmond, S. (eds.), 2015, A Companion to Celebrity. Ch.18.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Pesan dan Kanal
Pesan dan Kanal

Written by Pesan dan Kanal

Tempat nongkrong anak Komunikasi! Follow Akun Instagram kami juga @pesandankanal!

No responses yet