
Kuliah Asal-Usul Kata Umpatan di History of Swear Words
Kata umpatan bisa dibilang sering menemani kita sehari-hari, dari pagi hingga dini hari. Ketika kamu baru bangun tidur misalnya, mungkin secara otomatis kamu langsung buka media sosial dan sekrol-sekrol sampai ketemu netizen misuh di kolom komentar atau malah kamu langsung mempraktikkan umpatan itu ketika tau ternyata UKT-mu tetep normal walaupun nggak pake fasilitas kampus sama sekali pas pandemi.
Intinya, banyak momen yang tersedia untuk kita mengumpat, entah karena kaget, kesel, takjub, atau senang. Tapi, kamu pernah bertanya-tanya nggak, sih? Kenapa kata itu jadi bagian dari kata umpatan? Sejak kapan kata itu dipake buat misuh? Siapa yang bikin? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan absurd tentang umpatan yang biasanya muncul ketika buang hajat ini.
Well, kabar baik buat kamu. Akhirnya ada TV Series yang mencoba menjawab pertanyaan nggak penting itu di Netflix, dalam serial History of Swear Words.
Docuseries garapan B17 Entertainment dan Funny or Die ini berisi enam episode di Season pertamanya, yang setiap episodenya membahas asal-usul kata umpatan kayak “fuck”, “shit”, “bitch”, “dick”, “pussy”, dan “damn”. Mungkin kamu kecewa karena nggak ada kata pisuhan lokal kayak, yah nggak usah disebutin, lah ya. Tapi, pasti penasaran juga kan darimana asal-usul tuh pisuhan?
Di serial ini, kamu bakal belajar bersama Nicolas Cage, beberapa komedian barat kayak Sarah Silverman dan Nick Offerman, dan pakar bahasa, media, dan pop culture yang secara konkrit ngejelasin asal-usul tiap kata umpatan itu, dari sejarah kata itu ada, sampai kegunaannya dari era ke era. Jadi, secara nggak langsung kamu udah kuliah tambahan di Netflix dan tentunya jadi lebih pede mencaci maki dengan kata-kata diatas karena udah tau asal-usulnya.
Salah satu yang menarik dari History of Swear Words adalah gimana media massa mempopulerkan kata-kata pisuhan itu. Docuseries ini juga mengungkap gimana media kayak film, musik, dan TV ikut serta membentuk makna umpatan-umpatan.
Sedikit spoiler, contohnya kayak kata “fuck” yang bisa bermakna apa aja tergantung konteksnya. Cacian itu bisa jadi bentuk protes, Misal, kata “fuck” sebagai protes yang dipopulerkan N.W.A lewat musiknya “Fuck tha Police” sebagai bentuk amarah mereka pada tindakan brutal polisi Amerika terhadap warga ras kulit hitam di sana. Umpatan itu juga bisa berupa intimidasi, bahkan pujian yang contoh-contohnya diabadikan di media dan mempengaruhi kegunaan kata itu di kehidupan sehari-hari.
Uniknya lagi, docuseries ini juga mengungkap hasil riset bahwa ketika seseorang mengumpat saat merasa sakit, kata umpatan itu bisa menjadi semacam kata pain-relief yang bisa mengurangi rasa sakitnya. Gokil nggak tuh?
Adanya docuseries ini jadi pertanda bahwa Indonesia juga harus punya dokumenter sejenis yang ngejelasin kata-kata umpatan di Nusantara. Umpatan lokal sama umpatan yang dibahas di docuseries itu jelas beda, contohnya aja, umpatan kita lebih banyak berasal dari kata-kata “hewani”. Apalagi setiap pulau punya bahasa dan kata cacian khususnya masing-masing. Jelas bakal jadi serial apik kalau dibandingkan sama sinetron TV yang alurnya selalu blunder dan kadang nggak jelas.
Bayangin deh asiknya mencari tahu asal-usul kata “anjing” jadi umpatan, atau kata “bajingan” dan masih banyak banget deh kosakata umpatan dari penulis.
Daripada kebanyakan nge-spoiler dan bermimpi di tulisan ini, mending kalian langsung aja cek aja docuseries-nya di Netflix, dan selamat menikmati umpatan-umpatan Nicolas Cage!
Penulis: Muhammad Alberian Reformansyah
Penyunting: Ajie Prasetya