Photo by Kamikamu.co.id

Harold Lasswell: Sang Pakar Dari Segala Ilmu Sosial

Pesan dan Kanal
3 min readJan 14, 2021

--

“Who says what, in what channel, to whom, with what effect?”

Pastinya bagi anak jurusan Ilmu Komunikasi kutipan di atas tidak terdengar asing. Yap, kutipan tersebut dicetuskan oleh salah satu tokoh Ilmu Komunikasi bernama Harold Dwight Lasswell. Eyang-nya ilmu komunikasi ini lahir pada 13 Februari 1902 di Illinois dan meninggal dunia pada 18 Desember 1978 di New York, Amerika Serikat.

Di masa mudanya, Lasswell dikenal sebagai orang yang pintar. Ia memperoleh gelar sarjana di bidang filsafat dan ekonomi pada tahun 1922 dari Universitas Chicago dan empat tahun kemudian, Laswell meraih gelar Ph.D. dari universitas yang sama. Dari kepintarannya itu, Harold Lasswell digambarkan sebagai “one-man university” dan “Leonardo da Vinci of the behavioural sciences” karena berkontribusi dalam berbagai disiplin ilmu seperti ilmu politik, komunikasi, hukum, filsafat, psikologi, psikiatri, sosiologi, antropologi, dan ekonomi.

Aktif di Bidang Militer dan Pendidikan

Karier Laswell di dunia komunikasi pun moncer. Sepak terjang profesionalnya merentang mulai dari dunia militer hingga pendidikan. Di bidang militer, ia pernah menjadi Direktur Penelitian Komunikasi Perang di Perpustakaan Kongres Amerika Serikat (the U.S. Library of Congress) pada masa Perang Dunia Kedua. Selain itu, Laswell juga mengajar di Universitas Chicago dan Washington School of Psychiatry hingga diakui dunia sebagai “Bapak Pendiri Psikologi Politik” serta seorang peneliti yang membantu pengesahan studi komunikasi massa menjadi bidang penelitian ilmiah yang layak.

“If you can’t explain it simply, you don’t understand it well enough”

Kalau kamu bertanya-tanya kenapa ada orang yang bisa sepinter Laswell ini, kutipan Albert Einstein diatas jadi motivasi Harold Laswell untuk menjadi ilmuwan sosial yang serba bisa, terutama di bidang ilmu komunikasi.

Harold Lasswell memberikan cara termudah dalam menggambarkan suatu proses komunikasi dengan menjawab pertanyaan “who says what in which channel to whom with what effect?”. Pertanyaan itu ia cetuskan pada tahun 1940 dan menjadi konsep komunikasi massa tertua. Model Lasswell ini menyarankan aliran pesan dalam masyarakat multikultural yang dilakukan dengan banyak audiens. Menurutnya, pesan yang akan disampaikan dapat dilakukan melalui berbagai saluran (channel).

Model Komunikasi Laswell

Di pertanyaannya Lasswell, ada lima komponen yang digunakan sebagai alat analisis untuk mengevaluasi proses komunikasi. Dimulai dari pertanyaan “Who” yang mewakili komunikator atau pengirim atau sumber dari sebuah pesan, lalu “Says What” yang mewakili konten atau isi dari sebuah pesan, “In Which Channel” yang diartikan sebagai medium atau media atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Kemudian, disambung dengan pertanyaan “To Whom” yang mewakili penerima pesan atau komunikator dan “With What Effect” yang diartikan sebagai umpan balik (feedback) dari penerima kepada pengirim pesan.

Awalnya, model Lasswell hanya digunakan untuk menganalisis komunikasi massa dan mempelajari media propaganda negara dan bisnis hingga akhirnya model Lasswell juga digunakan untuk komunikasi interpersonal atau komunikasi kelompok untuk menyebarkan pesan kepada berbagai individu di berbagai situasi.

Lasswell juga mengusung konsep Effective Communication Process, yang fokus pada hubungan antara penyajian fakta dan bagaimana hal tersebut menghasilkan efek yang berbeda.

Penulis: Indira Kirani Putri
Penyunting: Al-Hanaan

Daftar Pustaka:

Sapienza, Zachary S., et al. 2015. Reading Lasswell’s Model of Communication Backward: Three Scholarly Misconceptions. Mass Communication and Society, 18(5), 599–622.

--

--

Pesan dan Kanal

Tempat nongkrong anak Komunikasi! Follow Akun Instagram kami juga @pesandankanal!