
Apa Sih Bedanya Content Writer sama Copywriter?
Content writer dan copywriter sedang heboh-hebohnya dipinang pemuda-pemudi zaman now. Terutama pada masa pandemi seperti sekarang, banyaknya kampanye digital yang membutuhkan jasa content writer maupun copywriter. Meskipun keduanya harus memiliki keahlian menulis, content writer dan copywriter mempunyai perbedaan yang cukup jauh. Namun, dua pekerjaan tersebut saling berkaitan dan memiliki tujuan yang sama.
Kalian tahu nggak, sih perbedaannya di mana?
Nih, kalau content writer bisa disebut sebuah profesi dengan seni, yaitu seni membuat tulisan informatif, edukatif, atau menghibur. Membutuhkan tujuan yang jelas, menyalurkan suara, dan enak dibaca. Dalam proses penulisannya, content writer seringkali menggunakan sudut pandang orang ketiga jika ingin membuat konten untuk suatu brand, tapi bisa juga memakai sudut pandang orang pertama jika ingin menyalurkan opini pribadi.
Content writer diharapkan mampu melakukan banyak riset sekaligus memiliki kreativitas, agar konten yang dibuat punya nilai. Keuntungan pribadi bagi seorang content writer adalah menambah wawasan, karena pastinya akan dipaksa riset terhadap suatu hal terlebih dahulu sebelum menuangkannya ke dalam bentuk tulisan.
Karakteristik tulisan pada content writer cenderung mengedukasi pembaca dengan hasil riset yang informatif, dengan tujuan membawa nilai konten berdasarkan narasi yang sudah dibuat. Contoh bentuk tulisan content writer antara lain, postingan blog, artikel, majalah, newsletter, buku, postingan media sosial, script podcast, TV, hingga radio.
Kalau Copywriter?
Proses dari copywriter adalah seni menjual ide atau menyebarkan ideologi. Seorang copywriter harus bisa mempersuasi target untuk melakukan sesuatu yang menjadi kebutuhan komersial dari sebuah brand, biasanya mengarahkan calon konsumen untuk membeli sebuah produk. Tulisan copywriter biasanya memakai bahasa yang singkat, tapi pembaca bisa langsung memahami apa tujuan dari kalimat tersebut dan mengarahkan mereka untuk melakukan sesuatu secara sadar ataupun tidak.
Di keahlian copy, kalian harus memahami keahlian menulis, apalagi seorang copywriter harus mendedikasikan dirinya untuk membuat sebuah “copy” atau salinan, bukan yang air warna hitam di gelas terus diminum, ya.
Seorang copywriter diperlukan banget sama perusahaan apalagi ketika hendak memasarkan sebuah produk. Maka dari itu, fungsi copywriter adalah menjadi tombak dalam pemasaran suatu produk,dan untungnya jadi posisi ini adalah memilik banyak relasi dari klien-klien yang ingin memakai jasa copywriter.
Jika penulisan content writer cenderung mengedukasi, copywriter justru lebih menggandeng ide penulisan yang menarik. Seperti fungsi dari copywriter sendiri, tulisannya cenderung menjual dan mempersuasi pembacanya secara emosional, menimbulkan perasaan urgensi sehingga pembaca terpengaruh untuk membeli produk yang direkomendasikan.
Dikutip dari Credibel Content, contoh bentuk tulisan copywriter antara lain, iklan, baik bentuk offline maupun online, slogan, konten halaman di website, SEO konten, skrip iklan di televisi maupun radio, skrip video, katalog, papan iklan, dan masih banyak lagi.
Content writer dan copywriter tidak dilihat perbedaannya dari topik atau kategori konten, melainkan pada konteks sebuah kepenulisan. Pada akhirnya content writing menyampaikan informasi kepada audiens, dan copywriting menyampaikan bahwa brand yang kamu wakili memiliki kualitas.
Penulis: Rezky Ayu Amaliah
Penyunting: Aisyah Asharini